"Pemanfaatan Media Pembelajaran Video Untuk menarik perhatian anak-anak istimewa pada materi Fotosintesis"
Pagi ini dengan semangat "45" saya berangkat ke sekolah. Saya nyalakan "si putih" motor kesayangan saya. Beberapa rencana yang harus dikerjakan hari ini sudah ada didaftar list kerjaan saya, daftar yang cukup panjang untuk hari ini. Setelah memberi salam pada teman yang telah datang terlebih dulu, saya menaruh tas dimeja, jaket saya sampirkan dikursi. Hari ini saya sudah merencanakan pembelajaran tentang sistem dalam kehidupan tumbuhan. Rencananya hari ini saya akan mengajak anak-anak untuk sedikit melihat video tentang bagaimana dunia kehidupan tumbuhan itu. Bergegas saya ke kelas 8A, kelas pertama hari ini,kelas yang sangat istimewa buat saya disepanjang pengalaman saya mengajar. Kelas ini istimewa karena hampir sebagian anaknya susah sekali untuk konsentrasi mendengarkan penjelasan ataupun mengerjakan tugas dengan tenang. Sungguh sangat susah, dan pengalaman ini bukan saya saja yang mengalami, hampir semua guru yang mengajar di kelas tersebut juga memberikan komentar yang sama. Hari ini saya merencanakan untuk mengadakan pembelajaran pada standar kompetensi 2 yaitu memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan. Mereka perlu mengenal tumbuhan secara lebih mendalam. Secara sederhana saya yakin mereka telah mengetahui tentang tanaman, bahkan sejak mereka kanak-kanak, tetapi mereka hanya mengenal luarnya saja. Tanaman atau tumbuhan ada disekitar mereka setip saat, sehingga mereka menganggap mepelajari tumbuhan sebagai hal yang mudah bahwa mungkin mereka menyepelekan, maka dari itu saya berusaha untuk menarik perhatian mereka dengan mencoba menayangkan video sehingga mereka lebih konsentrasi dan memperhatikan.
Sesampainya diruangan kelas, saya melihat kelas sudah
terbuka, ada beberapa anak didalam kelas, kelas bersih, meja rapi, berarti
anak-anak sudah piket, dalam hati saya salut untuk mereka yang mau
melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. Saya meminta kepada beberapa
anak laki-laki yang sudah masuk untuk mengambil proyektor yang akan dipakai, mereka antusias kata mereka “bade lalajo film bu” saya jawab saja
iya.....padahal saya kurang paham juga “lalajo” itu artinya apa, mungkin maksud
mereka mau bilang “mau nonton film ya bu”. Sambil menata bahan untuk praktikum
mereka, saya melihat satu persatu anak-anak datang, mereka antusias ada proyektor di
kelas mereka, hari ini pelajaran IPA nonton film, mungkin itu yang ada di benak
mereka.
Bel tanda masuk kelaspun dibunyikan, sebagian anak yang
tadinya masih ada diluar kelas buru-buru masuk kedalam kelas, Ajad sang ketua
kelas mulai menyiapkan “Siap grak!!Berdoa mulai!!........Selesai!!Beri salam”
serentak anak-anak mengucapkan setelah menjawab salam mereka saya mengecek kehadiran mereka lewat absen, saya memulai
pelajaran dengan menanyakan beberapa hal tentang materi yang lalu, ternyata
benar dugaan saya sebagian besar mereka melupakan apa yang sudah dipelajari
yang lalu, saya menunjuk rangka yang ada didepan kelas “Husen ada berapa jumlah
ruas tulang leher pada manusia ini?”sambil saya
menunjuk posisi tulang leher. Husen sempat berfikir sejenak kemudian menjawab “Tujuh
bu” “Ya benar tujuh, kita hitung satu persatu” mereka serentak menghitung
bersama saya. Saya menanyakan beberapa hal untuk mengingatkan kembali mereka
akan materi yang lalu. Beruntung didepan ada media sehingga dengan melihat
rangka mereka mulai mengingat materi yang lalu. Saya kemudian menjelaskan
kenapa hari ini ada Laptop dan proyektor di kelas IPA “hari ini kita akan belajar tentang SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN, untuk
pertemuan kali ini kita akan melakukan percobaan untuk membuktikan proses fotosintesis” “Siapa yang tidak pernah lihat tumbuhan?”tanya saya, si Acam
yang jail bilang “urang bu, encan nempo tangkal duit” anak-anak yang lain
serentak tertawa, saya tanya “apa itu artinya, kalian kan tahu ibu tidak bisa
bahasa sunda” si ajat bilang “itu bu, si Acam katanya belum pernah liat pohon
uang” “Pohon uang ibu juga belum pernah lihat Cam” kata saya,duh si Acam mulai
membuat gaduh.“ibuk yakin kalian pasti sangat mengenal tumbuhan, ayo, Adit apa saja nama tumbuhan yang kamu tahu” si
adit jawab “Padi, Jambu, Mangga, Nanas” “kalo kamu Esin?” “Rambutan, Apel,
eeeee...” lama Esin berfikir, akhirnya saya bilang “ibuk yakin sebenarnya
banyak tumbuhan yang diketahui oleh Esin, hanya Esin lupa namanya””Esin tahunya
sampe bu...”kata si Acam, duh si Acam mulai lagi ini kata saya dalam hati "pertemuan yang lalu kita telah belajar tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan" “sekarang,
terdiri atas apa saja struktur dari tumbuhan itu” serentak mereka menjawab
“batang, akar, daun” “ya betul, batang, akar, daun, kemudian apalagi” mereka
semua terdiam, berarti hanya sebatas bagian itu yang diketahui mereka tentang
tumbuhan,meskipun pertemuan yang lalu sudah dibahas. Saya mulai menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini membuktikan dan menjelaskan tentang proses fotosintesis, yaitu “supaya setelah kalian belajar tentang proses fotosintesis kalian dapat menjelaskan dan paham mengenai proses dan fungsi fotosintesis”sekarang ibuk akan tayangkan Video
tentang percobaan fotosintesis, kalian perhatikan sehingga
saat kalian praktikum nanti, kalian telah mengerti apa tujuan dari percobaan
yang kalian lakukan. Ternyata kelompok Acam dan kawan-kawan tidak bisa tenang
untuk melihat dan mendengar sehingga teman-temannya yang lain merasa terganggu
“Acam, Ricky, Deden, Bambang ayo kalian pindah kedepan” kelompok satu ini kalau
tidak membuat gaduh sepertinya kurang puas, kata saya dalam hati. Ada saja anak
seperti ini dalam tiap kelas dan itu sangat mempengaruhi anak yang lain,
akhirnya si Acam, Ricky, Deden, Bambang bisa tenang juga didepan untuk melihat video. Sepertinya si Acam, Ricky, Deden, Bambang sangat antusias melihat tayangan video yang sedang diputar, mereka memperhatikan dengan sungguh-sungguh bahkan saat
saya menghentikan sementara tayangan dan menjelaskan tayangan tersebut supaya
mereka lebih jelas, saya melihat mereka mencatat beberapa hal yang dianggap
penting, jarang mereka seperti ini.
Setelah melihat tayangan video dan beberapa penjelasan yang
saya berikan, saya meminta mereka untuk berkelompok sesuai kelompok yang sudah
disepakati diawal semester, saya sengaja memisahkan Acam, Ricky, Deden, Bambang
pada kelompok yang berbeda. Saya mulai menjelaskan kembali cara kerja yang akan
dilakukan pada bahan-bahan yang tersedia di meja mereka. Belum juga praktikum
dimulai si Bambang sudah main-main dengan bahan praktikum kelompoknya
dan itu membuat Rosita sang ketua kelompok marah, lagi-lagi keributan ulah si
Bambang, “Bambang, nanti giliran kelompokmu kamu yang maju, kamu yang menjelaskan
hasil kelompokmu didepan kelas” kata saya, harus ekstra sabar dengan anak tipe
seperti ini. Rupanya kata-kata saya ada pengaruhnya juga, saya melihat, si
Bambang, Acam, Ricky, Deden tidak membuat ulah lagi. Praktikum berjalan cukup
lancar, saya berkeliling melihat apakah yang mereka kerjakan sudah sesuai
dengan cara kerja yang seharusnya. Saya melihat Acam, Ricky, Deden,
Bambang mau melakukan eksperimen atau
sekedar membantu teman kelompoknya untuk menyiapkan bahan praktikum
kelompok mereka meskipun sesekali mereka masih bercanda. Setelah semua kelompok
melakukan eksperimen saya meminta mereka untuk membuat ringkasan supaya nanti
saat kelompoknya mendapat giliran maju kedepan mereka tidak kesulitan. Saya
melihat si Bambang sungguh-sungguh mempersiapkan diri, rupanya dia masih ingat
kata-kata saya, hal itu juga dilakukan Acam, Ricky dan Deden mungkin mereka
juga takut kalau saya minta untuk maju. Baguslah ternyata meskipun mereka
sering membuat gaduh, mereka masih memiliki rasa tanggung jawab. Akhirnya tiba giliran kelompok Bambang, Bambang
maju mewakili kelompoknya dengan lancar dan kelihatan sekali kalau dia
mempersiapkan diri. Rupanya kalau diberi kesempatan dan kepercayaan si Bambang
bisa juga melakukan tugasnya dengan sangat baik dan saya yakin ini pun dapat
mempengaruhi temannya yang lain.
Akhirnya semua kelompok selesai maju kedepan, saya membimbing
mereka untuk membuat ringkasan dari praktikum yang selesai mereka lakukan. Ternyata
waktu tinggal 10 menit, saya meminta mereka untuk menulis soal latihan yang ada
di papan untuk dikerjakan dirumah pada buku tugas masing-masing. Sebelum ajad
menyiapkan untuk pindah kelas, saya tanya ke mereka bagaimana pelajaran hari
ini apakah menyenangkan, mereka menjawab “menyenangkan bu, minggu depan lihat video lagi ya...””Lihat video film horor ya bu”kata si Deden,duh, anak ini mulai
lagi kata saya dalam hati. Akhirnya ajad menyiapkan teman-temannya”duduk siap
grak!!beri salam!!” setelah meeka mengucapkan salam dan saya membalas salam,sayapun keluar kelas.
Sambil meninggalkan kelas, saya senang karena
hari ini anak-anak cukup antusias, disamping itu saya menyadari bahwa anak-anak pembuat gaduh pun apabila
mendapat kesempatan dan kepercayaan mereka dapat aktif seperti teman-temannya.
Dalam hati saya berjanji untuk lebih memberi anak-anak tersebut kesempatan dan
kepercayaan untuk menunjukkan kemampuan mereka.