Minggu, 06 April 2014

Andaikan Kau Datang

Lama ndak pegang ni blog.....
Tiba-tiba pagi ini pengen nulis.....
Nulis apa ya....
Oiya pagi ini merenung mendengar lagu ini....
Menyentuh hati.....

Andaikan Kau Datang

Terlalu Indah Dilupakan
Terlalu Sedih Dikenangkan
Setelah Aku Jauh Berjalan
Dan Kau Kutinggalkan

Betapa Hatiku Bersedih
Mengenang Kasih dan Sayangmu
Setulus Pesanmu Kepadaku
Engkau Kan Menunggu

(chorus)
Andaikan Kau Datang Kembali
Jawaban Apa Yang Kan Kuberi
Adakah Jalan Yang Kau Temui
Untuk Kita Kembali Lagi

Bersinarlah Bulan Purnama
Seindah Serta Tulus Cintanya
Bersinarlah Terus Sampai Nanti
Lagu Ini Ku Akhiri

Selasa, 05 November 2013

Berhentilah Mengeluh --------- Disadur dari Motivasi dan Inspirasi

Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya.
Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut.
Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru.
Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?

Kamis, 31 Oktober 2013

Best Practice (Tugas MGMP)

"Pemanfaatan Media Pembelajaran Video Untuk menarik perhatian anak-anak istimewa pada materi Fotosintesis"
Pagi ini dengan semangat "45" saya berangkat ke sekolah. Saya nyalakan "si putih" motor kesayangan saya. Beberapa rencana yang harus dikerjakan hari ini sudah ada didaftar list kerjaan saya, daftar yang cukup panjang untuk hari ini.  Setelah memberi salam pada teman yang telah datang terlebih dulu, saya menaruh tas  dimeja, jaket saya sampirkan dikursi. Hari ini saya sudah merencanakan pembelajaran tentang sistem dalam kehidupan tumbuhan. Rencananya hari ini saya akan mengajak anak-anak untuk sedikit melihat video tentang bagaimana dunia kehidupan tumbuhan itu. Bergegas saya ke kelas 8A, kelas pertama hari ini,kelas yang sangat istimewa buat saya disepanjang pengalaman saya mengajar. Kelas ini istimewa karena hampir sebagian anaknya susah sekali untuk konsentrasi mendengarkan penjelasan ataupun mengerjakan tugas dengan tenang. Sungguh sangat susah, dan pengalaman ini bukan saya saja yang mengalami, hampir semua guru yang mengajar di kelas tersebut  juga memberikan komentar yang sama. Hari ini saya merencanakan untuk mengadakan pembelajaran pada standar kompetensi 2 yaitu memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan. Mereka perlu mengenal tumbuhan secara lebih mendalam. Secara sederhana saya yakin mereka telah mengetahui tentang tanaman, bahkan sejak mereka kanak-kanak, tetapi mereka hanya mengenal luarnya saja. Tanaman atau tumbuhan ada disekitar mereka setip saat, sehingga mereka menganggap mepelajari  tumbuhan sebagai hal yang mudah bahwa mungkin mereka menyepelekan, maka dari itu saya berusaha untuk menarik perhatian mereka dengan mencoba menayangkan video sehingga mereka lebih konsentrasi dan memperhatikan.
Sesampainya diruangan kelas, saya melihat kelas sudah terbuka, ada beberapa anak didalam kelas, kelas bersih, meja rapi, berarti anak-anak sudah piket, dalam hati saya salut untuk mereka yang mau melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. Saya meminta kepada beberapa anak laki-laki yang sudah masuk untuk mengambil proyektor yang akan dipakai, mereka antusias kata mereka “bade lalajo film bu” saya jawab saja iya.....padahal saya kurang paham juga “lalajo” itu artinya apa, mungkin maksud mereka mau bilang “mau nonton film ya bu”. Sambil menata bahan untuk praktikum mereka, saya melihat satu persatu anak-anak datang, mereka antusias ada proyektor di kelas mereka, hari ini pelajaran IPA nonton film, mungkin itu yang ada di benak mereka. 
Bel tanda masuk kelaspun dibunyikan, sebagian anak yang tadinya masih ada diluar kelas buru-buru masuk kedalam kelas, Ajad sang ketua kelas mulai menyiapkan “Siap grak!!Berdoa mulai!!........Selesai!!Beri salam” serentak anak-anak mengucapkan setelah menjawab salam mereka saya mengecek kehadiran mereka lewat absen, saya memulai pelajaran dengan menanyakan beberapa hal tentang materi yang lalu, ternyata benar dugaan saya sebagian besar mereka melupakan apa yang sudah dipelajari yang lalu, saya menunjuk rangka yang ada didepan kelas “Husen ada berapa jumlah ruas tulang leher pada manusia ini?”sambil   saya menunjuk posisi tulang leher. Husen sempat berfikir sejenak kemudian menjawab “Tujuh bu” “Ya benar tujuh, kita hitung satu persatu” mereka serentak menghitung bersama saya. Saya menanyakan beberapa hal untuk mengingatkan kembali mereka akan materi yang lalu. Beruntung didepan ada media sehingga dengan melihat rangka mereka mulai mengingat materi yang lalu. Saya kemudian menjelaskan kenapa hari ini ada Laptop dan proyektor di kelas IPA “hari ini kita akan belajar tentang  SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN, untuk pertemuan kali ini kita akan melakukan percobaan untuk membuktikan proses fotosintesis” “Siapa yang tidak pernah lihat tumbuhan?”tanya saya, si Acam yang jail bilang “urang bu, encan nempo tangkal duit” anak-anak yang lain serentak tertawa, saya tanya “apa itu artinya, kalian kan tahu ibu tidak bisa bahasa sunda” si ajat bilang “itu bu, si Acam katanya belum pernah liat pohon uang” “Pohon uang ibu juga belum pernah lihat Cam” kata saya,duh si Acam mulai membuat gaduh.“ibuk yakin kalian pasti sangat mengenal tumbuhan, ayo, Adit  apa saja nama tumbuhan yang kamu tahu” si adit jawab “Padi, Jambu, Mangga, Nanas” “kalo kamu Esin?” “Rambutan, Apel, eeeee...” lama Esin berfikir, akhirnya saya bilang “ibuk yakin sebenarnya banyak tumbuhan yang diketahui oleh Esin, hanya Esin lupa namanya””Esin tahunya sampe bu...”kata si Acam, duh si Acam mulai lagi ini kata saya dalam hati "pertemuan yang lalu kita telah belajar tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan" “sekarang, terdiri atas apa saja struktur dari tumbuhan itu” serentak mereka menjawab “batang, akar, daun” “ya betul, batang, akar, daun, kemudian apalagi” mereka semua terdiam, berarti hanya sebatas bagian itu yang diketahui mereka tentang tumbuhan,meskipun pertemuan yang lalu sudah dibahas. Saya mulai menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini  membuktikan dan menjelaskan tentang proses fotosintesis, yaitu “supaya setelah kalian belajar tentang proses fotosintesis kalian dapat menjelaskan dan paham mengenai proses dan fungsi fotosintesis”sekarang ibuk akan tayangkan Video tentang percobaan fotosintesis, kalian perhatikan sehingga saat kalian praktikum nanti, kalian telah mengerti apa tujuan dari percobaan yang kalian lakukan. Ternyata kelompok Acam dan kawan-kawan tidak bisa tenang untuk melihat dan mendengar sehingga teman-temannya yang lain merasa terganggu “Acam, Ricky, Deden, Bambang ayo kalian pindah kedepan” kelompok satu ini kalau tidak membuat gaduh sepertinya kurang puas, kata saya dalam hati. Ada saja anak seperti ini dalam tiap kelas dan itu sangat mempengaruhi anak yang lain, akhirnya si Acam, Ricky, Deden, Bambang bisa tenang juga didepan untuk melihat video. Sepertinya si Acam, Ricky, Deden, Bambang sangat antusias melihat tayangan video yang sedang diputar, mereka memperhatikan dengan sungguh-sungguh bahkan saat saya menghentikan sementara tayangan dan menjelaskan tayangan tersebut supaya mereka lebih jelas, saya melihat mereka mencatat beberapa hal yang dianggap penting, jarang mereka seperti ini.
Setelah melihat tayangan video dan beberapa penjelasan yang saya berikan, saya meminta mereka untuk berkelompok sesuai kelompok yang sudah disepakati diawal semester, saya sengaja memisahkan Acam, Ricky, Deden, Bambang pada kelompok yang berbeda. Saya mulai menjelaskan kembali cara kerja yang akan dilakukan pada bahan-bahan  yang tersedia di meja mereka. Belum juga praktikum dimulai si Bambang sudah main-main dengan  bahan praktikum kelompoknya dan itu membuat Rosita sang ketua kelompok marah, lagi-lagi keributan ulah si Bambang, “Bambang, nanti giliran kelompokmu kamu yang maju, kamu yang menjelaskan hasil kelompokmu didepan kelas” kata saya, harus ekstra sabar dengan anak tipe seperti ini. Rupanya kata-kata saya ada pengaruhnya juga, saya melihat, si Bambang, Acam, Ricky, Deden tidak membuat ulah lagi. Praktikum berjalan cukup lancar, saya berkeliling melihat apakah yang mereka kerjakan sudah sesuai dengan cara kerja yang seharusnya. Saya melihat Acam, Ricky, Deden, Bambang  mau melakukan eksperimen atau sekedar membantu teman kelompoknya untuk menyiapkan bahan praktikum kelompok mereka meskipun sesekali mereka masih bercanda. Setelah semua kelompok melakukan eksperimen saya meminta mereka untuk membuat ringkasan supaya nanti saat kelompoknya mendapat giliran maju kedepan mereka tidak kesulitan. Saya melihat si Bambang sungguh-sungguh mempersiapkan diri, rupanya dia masih ingat kata-kata saya, hal itu juga dilakukan Acam, Ricky dan Deden mungkin mereka juga takut kalau saya minta untuk maju. Baguslah ternyata meskipun mereka sering membuat gaduh, mereka masih memiliki rasa tanggung jawab.  Akhirnya tiba giliran kelompok Bambang, Bambang maju mewakili kelompoknya dengan lancar dan kelihatan sekali kalau dia mempersiapkan diri. Rupanya kalau diberi kesempatan dan kepercayaan si Bambang bisa juga melakukan tugasnya dengan sangat baik dan saya yakin ini pun dapat mempengaruhi temannya yang lain.
Akhirnya semua kelompok selesai maju kedepan, saya membimbing mereka untuk membuat ringkasan dari praktikum yang selesai mereka lakukan. Ternyata waktu tinggal 10 menit, saya meminta mereka untuk menulis soal latihan yang ada di papan untuk dikerjakan dirumah pada buku tugas masing-masing. Sebelum ajad menyiapkan untuk pindah kelas, saya tanya ke mereka bagaimana pelajaran hari ini apakah menyenangkan, mereka menjawab “menyenangkan bu, minggu depan lihat video lagi ya...””Lihat video film horor ya bu”kata si Deden,duh, anak ini mulai lagi kata saya dalam hati. Akhirnya ajad menyiapkan teman-temannya”duduk siap grak!!beri salam!!” setelah meeka mengucapkan salam dan saya membalas salam,sayapun keluar kelas.
Sambil meninggalkan kelas, saya senang karena hari ini anak-anak cukup antusias, disamping itu saya menyadari  bahwa anak-anak pembuat gaduh pun apabila mendapat kesempatan dan kepercayaan mereka dapat aktif seperti teman-temannya. Dalam hati saya berjanji untuk lebih memberi anak-anak tersebut kesempatan dan kepercayaan untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Rabu, 23 Oktober 2013

Percaya Kemampuan Sendiri --- Disadur dari Inspirasi dan motivasi

WAKTU masih kecil, Anda mungkin pernah mendengar kisah adaptasi ‘The Little Engine That Could’? Buku itu bercerita tentang kereta api yang bergerak ke bukit dengan perlahan dan tersendat. Lokomotifnya berkata pada diri sendiri, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa.” Kereta pun terus bergerak perlahan naik hingga tiba di bukit dengan selamat.
Pelajaran sederhana yang dapat diberikan ialah: percayalah pada kemampuan diri sendiri. Seandainya lokomotif itu tidak percaya akan kemampuannya tiba di atas bukit, bisa jadi kisah dalam buku itu berakhir menyedihkan.
Bukan hanya lokomotif itu saja yang dapat mengatakan, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa”, tetapi Anda pun dapat melakukan yang sama. William Arthur Ward, penulis kondang asal Amerika mengatakan, ”Saya adalah pemenang karena saya berpikir seperti pemenang, bersiap jadi pemenang, dan bekerja serupa pemenang.” Ward betul, jika Anda berpikir menjadi seorang pemenang, maka memang benar Anda seorang pemenang.
Kisah heroik lokomotif itu dalam dunia nyata dibuktikan sendiri oleh Hendrawan, atlet bulutangkis Indonesia. Tahun 1997, Hendrawan dinyatakan sudah habis oleh PBSI. Karena faktor usia dan prestasinya yang menurun, PBSI bermaksud mengeluarkan Hendrawan dari Tim Pelatnas. Tapi Hendrawan punya keyakinan sendiri, bahwa ia percaya kemampuannya dan belumlah habis. Hendrawan masih percaya bahwa ia dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi. Dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi, dan diiringi kerja keras yang tidak lelah, Hendrawan menunjukkan kepada dunia bahwa ia memang mampu meraih prestasi luar biasa.
Hendrawan membuktikan kemampuannya telah sempat dinyatakan sudah habis. Tahun 1998, Hendrawan menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia. Juga ia menjuarai Singapura Terbuka. Kemudian di tahun 2000, Hendrawan kembali menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia. Di tahun itu pula ia mengukir namanya dengan meraih medali perak dalam Olimpiade Sydney. Masih di tahun yang sama, ia menjadi runner up Jepang Terbuka. Dan pada tahun 2001, ia menjadi Juara Dunia Tunggal Putra, sebuah gelar yang menjadi idaman pebulutangkis manapun di dunia. Tahun 2002, ia kembali membawa Indonesia mempertahankan Piala Thomas ke Tanah Air.
Percaya kemampuan diri sendiri tak harus ditunjukkan oleh mereka yang berprofesi sebagai atlet, yang bekerja di kantoran, yang mempunyai stamina fisik yang prima, atau mereka yang masih muda dan memiliki semangat menggebu-gebu. Percaya pada diri sendiri, percaya akan kemampuannya, dapat ditunjukkan oleh siapa pun. Tanpa mengenal pekerjaan, status, umur, dan jenis kelamin.
Tahun 1988, nama Mak Eroh sempat menyedot publik nasional. Saat itu, semua orang ramai memperbincangkannya . Mak Eroh, waktu itu berumur 50 tahun, perempuan dari Kampung Pasirkadu, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memang telah mengukir prestasi besar.
Apa yang membuat nama Mak Eroh melambung? Mak Eroh, bergelantungan seorang diri di lereng yang tegak di tebing cadas, di lereng timur laut Gunung Galunggung. Mak Eroh berhasil berjuang sendirian membuat saluran air sepanjang 47 hari. Ketika pertama kali Mak Eroh melakukannya, banyak masyarakat sekitar yang mencibir tindakannya. Tapi hal itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus bekerja. Mak Eroh percaya akan kemampuan nya, walau saat itu usianya boleh dibilang tidak muda. Seorang wanita yang mustinya menikmati hari tuanya dengan menimang atau bermain dengan cucu.
Mak Eroh yang hanya mengecap pendidikan hingga kelas III SD dan memiliki tiga orang anak, dalam aksinya menggunakan tali areuy, tali sejenis rotan sebagai penahan ketika bergelantungan. Sedangkan alat yang dipakai untuk ‘mengebor’ tebing cadas hanyalah cangkul dan balincong, serupa linggis pendek.
Saluran untuk mengalirkan air dari Sungai Cilutung akhirnya berhasil diselesaikan. Berhentikah tindakan Mak Eroh mengebor tebing cadas? Belum. Dengan semangat yang tak kenal menyerah, Mak Eroh melanjutkan membuat saluran air berikutnya sepanjang 4,5 kilometer mengitari 8 bukit dengan kemiringan 60-90 derajat. Bukan main! Pengerjaannya kali ini dibantu oleh warga desa yang mau membantunya, setelah melihat dengan mata kepala sendiri hasil yang telah dilakukan Mak Eroh. Dalam waktu 2,5 tahun, pekerjaan lanjutan itu terselesaikan dengan baik. Hasilnya? Bukan hanya lahan pertanian sawah Desa Santana Mekar yang terairi sepanjang tahun. Tapi juga dua desa tetangga yang ikut menikmati kucuran air hasil kerja keras Mak Eroh setelah warganya membuat saluran penerus, yaitu Desa Indrajaya dan Sukaratu.
Aksi Mak Eroh akhirnya sampai juga ketelinga Presiden Suharto. Atas aksinya yang tergolong berani dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, Mak Eroh mendapat penghargaan Upakarti Lingkungan Hidup pada tahun 1988. Setahun kemudian, dia juga meraih penghargaan lingkungan dari PBB.
Dua kisah di atas memberi hikmah bahwa sebenarnya kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi atas kemampuan yang dimiliki. Seperti yang dikatakan oleh Mary Kay Ash, pengusaha kosmetik sukses asal Amerika, ”Anda bisa melakukannya jika Anda berpikir demikian, dan jika Anda kira tidak dapat melakukannya, Anda benar.” Percaya akan kemampuan diri sendiri. Jadilah lokomotif, dan teruslah bergerak untuk maju.
“Jika ada keyakinan yang dapat menggerakkan gunung, itu adalah keyakinan dalam diri Anda.”

Minggu, 20 Oktober 2013

Kangen...............:'(

Lihat foto-foto ini bikin aku kangen banget sama 3 tahun yang lalu......kangen suasananya......kangen konfliknya (hehehe yang kadang bikin aku nanggis sendiri di "mess") kangen jalan-jalannya (kapan lagi bisa ke bali tiap tahun) kangen semuanya.........tapi..........kenangan tetap kenangan.............:)
                                         Karnaval 17 Agustus 2009
                                         With XII IPA 2009

Talk less do more

Diam tanpa kata.....

"Cinta Titik" - Disadur dari Inspirasi dan Motivasi

1. Cinta sejati tidak sama dengan nafsu
Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan tema film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu. Bagaimana membedakanya?
cinta tahan uji, … nafsu mudah luntur …
cinta menghargai … nafsu memanfaatkan …
Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya Cinta sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.
2. Cinta tidak sama dengan keromantisan
Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti ini dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan kehangatan romansa tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan merupakan suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna yang jauh lebih dalam lagi.
3. Cinta sejati tidak sama dengan tergila-gila
Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan malam. Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat berkonsentrasi pada hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila ialah puppy love atau cinta monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan pertama biasanya mereka berbicara ttg perasaan tergila-gila…
4. Cinta sejati tidak sama dengan seks
Cinta merupakan proses ; seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus menerus; seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk berkembang dan menjadi dewasa; seks tidak perlu waktu untuk berkembang. Cinta membutuhkan interaksi emosional dan rohani; seks hanya membutuhkan interaksi fisik. Cinta membuat hubungan makin dalam; seks tanpa cinta membuat hubungan jadi renggang.
Pada dasarnya ada tiga perilaku dalam membina hubungan dengan orang lain, yang seringkali disebut “Cinta”.
1. “aku mencintaimu jika…”
Cinta bersyarat, ‘cinta jika’, ialah cinta yg mengajukan persyaratan. cinta semacam ini diberikan atau diterima jika persyaratan tertentu dipenuhi, contoh aku mencintaimu jika kau mau berhubungan seks denganku sekali saja… ‘cinta jika’ selalu mengikat. Selama syarat terpenuhi, hubungan itu baik-baik saja. Namun saat persyaratan itu tak terpenuhi, cinta itu pun pupus. Banyak perkimpoian kandas karena dibangun berdasarkan ‘cinta jika’. ‘Cinta jika’ bukan cinta sejati. jika kau berhubungan dengan seseorang dan merasa harus melakukan sesuatu dulu untuk mendapatkan cinta, berarti hubungan yg kau miliki bukan didasarkan pada cinta sejati.
2. “aku mencintaimu karena…”
Seseorang mencintai orang lain karena sesuatu yang dimiliki atau dilakukan orang itu. Contoh, aku mencintaimu karena kamu cantik, baik, dsb. Kedengerannya cinta karena cukup bagus hampir semua orang suka dicintai krn pribadi mereka atau apa yg mereka lakukan. ‘Cinta karena’ bukanlah cinta sejati. Kamu mungkin merasa tertarik kepada seseorang karena kepribadiannya, kedudukannya, kecerdasannya, keterampilannya, dsb. Namun, jika dasar cintamu tidak lebih dalam dari apa yang sekadar terlihat yang dimiliki atau dilakukan seseorang, maka cinta itu tidak akan bertahan lama.
3. Cinta titik
Jenis cinta ketiga adalah cinta tanpa syarat. Jenis ini mengatakan aku mencintaimu meski kau akan mengalami banyak perubahan. Tak ada sesuatupun yang dapat kau buat untuk memadamkan cintaku. ‘Cinta titik’ bukan cinta buta. Cinta jenis ini dapat dan benar-benar mengenal secara mendalam orang yang dicintainya. Cinta ini menyadari kemungkinan terjadinya kegagalan, kekurangan dan kesalahan orang itu. Tak ada cara untuk mengusahakan cinta jenis ini, tapi sebaliknya kau juga tidak dapat kehilangan cinta yg seperti ini. ‘Cinta titik’ berbeda dari ‘cinta jika’ karena cinta ini tidak perlu memenuhi syarat tertentu sebelum diberikan. Juga berbeda dengan ‘cinta karena’ sebab tidak ditentukan oleh menarik tidaknya si dia atau nilai-nilai yang disukai oleh pihak lain.
Nafsu, keromantisan, perasaan tergila-gila, seks, ‘cinta jika’, dan ‘cinta karena’ sama-sama ingin mendapatkan sesuatu dari orang lain, sebaliknya cinta sejati suka memberi kepada orang lain.